This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 12 Desember 2012

OBSESI

waktu iseng iseng buat lomba video dari djarum. walaupun sistem penjuriannya gak bagus. tapi bisa dijadiin pengalaman. kalo ikut lomba jangan ngarep2 buat menang, malah kalah ntar. hehhhe. santai aja, jangan dipikirin. harusnya jadi juara favorit, tapi belum dikehendaki. jadi pas liat like nya, eh turun tiba2. hehhhe. mau protes tadinya tapi ada pernyataan "keputusan juri tidak dapat diganggu gugat" hahha. bisa buat sahabatsangga jadiin referensi. terima kasih.

PERAHU




waktu ikut lomba video teh pucuk, gak nyontek sama perahu kertas loh. kayanya keluar ini duluan. hehhhe. buat semua sahabatsangga, video ini bisa jadi pembelajaran buat kalian yang baru mau buat film. hehhe. walaupun saya juga masih sama2 belajar. hehhe

Selasa, 12 Juni 2012

8 sutradara hebat Indonesia


1. Riri Riza
Petualangan Sherina, GIE, Laskar pelangi. 3 Film yang sukses dengan genre yang berbeda inilah beberapa karya dari riri riza. Riri memiliki kelebihan dari segi sinematografi yang indah. Lihatla Gie, saya suka sekali dengan warnanya. Sangat tahun 80an, tapi keindahannya tetap terjaga. Jika menilik laskar pelangi, Riri berhasil menangkap keindahan Belitong yang tersembuyi.
Selain dari segi sinematografi, Riri juga dapat menuturnkan cerita dengan baik dan cukup bisa dimengeri. Selain handal menyutradarai, Riri juga seorang penulis yang handal. Mungkin ini juga yang menjadi faktor keberhasilan Riri dalam dunia perfilman di Indonesia.


2. Joko anwar
Well, untuk sutradara yang satu ini, saya selalu stading ovation dalam setiap film yang dibuatnya, diantaranya Janji Joni, Kala dan Pintu Terlarang. Cerita yang tidak biasa untuk masyarakat Indonesia, tapi sangat entertaining menurut saya. Sinematografi yang digarap dengan sangat apik, skenario yang dibuatnya sendiri, cast yang benar-benar cocok. Joko merupakan sutradara yang benar-benar memikirkan detail dari karyanya menurut saya. Mungkin hal ini terjadi karena sebelumnya joko merupakan seorang kritikus film, jadi dia tahu apa yang biasanya menjadi sorotan publik dalam sebuah film.
Sebelum menjadi seorang sutradara, joko terlebih dahulu menjadi penulis skenario. Arisan! Adalah karya pertamanya sebagai penulis skenario, dan mendapat sambutan yang sangat baik. Setelah sukses dengan menjadi penulis skenario ia mulai karirnya sebagai sutradara di Film Janji Joni yang bergenre drama komedi, dan juga mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat maupun kritikus film.
Setelah sukses dengan drama komedi, ia pun membuat film Kala dan Pintu terlarang yang bergenre thriller suspence. Kedua film ini mendapat pujian dari berbagai kritikus film dalam dan luar negeri. Selain menjadi sutradara, ia juga pernah bermain di film Babi buta yang ingin terbang sebagai seorang Gay. What a multitalented gay, oops guy i mean.


3. Nia dinata
Nia Dinata adalah salah seorang feminis sejati. Kenapa saya bilang seperti itu? Karena karya-karyanya selalu mengangkat tema tentang nasib para kaum perempuan. Arisan!, berbagi suami, hingga pertaruhan. Nia selalu memberikan gambar-gambar yang berwarna chic dan sangat nyaman dipandang, dan cerita-cerita yang mengangkat tema sederhana yang ada di masyarakat tapi tidak terlalu dilirik oleh sineas film lainnya.
Pada Film berbagi suami contohnya. Di Indonesia yang notabene hampir 80% masyarakatnya penganut agama islam, dan islam memperbolehkan seorang laki-laki memiliki istri lebih dari satu atau biasa dikenal dengan poligami. Nia berhasil mengangkat isu poligami dari berbagai sudut pandang. Kini Nia semakin berjaya dengan Kalyana Shira Film dan Kalyana shira Foundation yang ia gawangi. Semoga Nia bisa memberikan hal-hal baru di dunia film Indonesia nantinya.


4. Garin Nugroho
Master of Art Movie. Itulah Garin Nugroho dimata saya. Film yang dibuatnya memang bukan film yang komersial, tapi sarat makna dan indah dalam segi sinematografi. Ceritanya memang tidak semua orang bisa mengerti, sehingga banyak yang mengkatagorikan film buatan garin sebagai film yang berat. Pasir berbisik, Under the tree, Opera Jawa, itulah sekelumit dari karya-karyanya. Walaupun tidak terlalu berhasil di pasaran, tapi film garin sering memenangkan penghargaan dari pestival-festival film diluar negeri. Sedikit miris memang, karyanya lebih diapresiasi oleh orang luar negeri dibandingkan oleh kita sendiri.
Ketika saya mengikuti sebuah workshop film, dan kebetulan workshop tersebut menghadirkan garin sebagai narasumber, Garin mengatakan bahwa ia akan terus memproduksi film-film art. Saya kagum dengan semangat yang ia miliki dalam memajukan dunia perfilman Indonesia dan juga memajukan para penonton Indonesia agar lebih luas lagi mengenal film-film yang ada. Bukan hanya terpaku pada film horror, drama dan komedi.
Go Garin!


5. Hanung bramantyo
Film buatannya laris manis dipasaran. Get Married, Ayat-Ayat Cinta, Perempuan berkalung sorban, catatan Akhir sekolah, dan get Married II. Ia pun pernah menag FFi sebagai Best Director dalam film Brownies. Untuk yang ini saya sedikit aneh. Brownies bukanlah film yang bagus menurut saya. Catatan akhir sekolah malah lebih bagus baik dari segi cerita ataupun segi sinematografi. Entahlah, saya sedikit ragu dengan FFI yang bangkit setelah mati surinya. yah lanjut lagi tentang hanung.
Memang film-film hanung berhasil di pasaran. Tapi saya belum menemukan bentuk atau identitas hanung di setiap filnya. Berbeda dengan Joko anwar, Nia dinata, riri riza dan Garin nugroho yang saya rasa sudah memiliki identitas dalam men-direct. Itulah kekurangan hanung menurut saya. Tapi saya salut dengan prestasinya dalam membaca pasar, so saya tempatkan dia dalam jajaran 9 sutradara terbaik.


6. Rudi soejarwo
Siapa yang gak tau AADC (Ada Apa dengan Cinta) ? Film fenomenal yang membangkitkan perfilman Indonesia. Rudi Soejarwo lah sang sutradaranya. Dalam film-filmnya Rudi memberikan gambar yang catchy dan contrast yang cukup tinggi, tapi tidak membuat mata lelah. Cerita-cerita yang disajikan pun lebih kepada drama keluarga dan persahabatan. Saya masih ingat ketika saya menangis menonton Mengejar Matahari. Selain handal dalam film drama, ia juga handal dalam men-direct film horror. Yap, Pocong II bikin saya ketar-ketir sendiri, sayangnya Pocong I dilarang beredar di pasaran. Kabarnya Pocong I lebih menakutkan dari Pocong II.
Tapi menurut saya dalam dua tahun terakhir ini Rudi belum memberikan film yang membuat saya tertarik untuk menonton. Tahun lalu dia hanya membuat satu film, dan itu pun film horror. Entahlah, saya harap dia bisa membuat karya baru di tahun 2010 ini yang membuat saya tertarik untuk menontonnya. Ayo dong rudi, bikin film baru lagi.


7. Ifa Isfansyah
Garuda di Dadaku adalah film yang sarat akan nasionalisme dan cocok untuk semua umur, lalu ada film pendek di antologi 9808 yang menurut saya hanya bisa ditonton remaja hingga dewasa, karena ada unsur tentang lesbiannya. Dan ternyata pembuat kedua film diatas adalah orang yang sama, Ifa Isfansyah. Saya belum terlalu mengenal karya-karyanya, hanya dua film tersebut yang baru saya tonton, dan dua-dunaya memberikan kesan yang berbeda.
Saya juga pernah dartang ke sebuah acara dimana dia datang sebagai narasumber, di acara tersebut dia menampilkan sebuah film pendek korea yang menampilkan tentang kamera polaroid buatan salah satu temannya di korea, Ifa pernah belajar di korea selama dua tahun. Temannya tersebut ternyata membuat film tersebut untuk memperingati bahwa kamera polaroid sudah tidak diproduksi lagi, dan temannya tersebut adalah pecinta kamera pilaroid. Well, menurutnya film yang baik adalah film yang benar-benar dibuat dengan hati. Setuju! Setiap director memang harus membuat film dengan sepenuh hati!


8. The Mo Brothers
Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto adalah dua filmmaker muda yang tergabung dalam Mo Brothers. Mereka tersatukan hubungan saudara sesuku kata "Mo" dari nama mereka dan passion untuk dapat menghibur orang melalui ketakutan dan ketegangan yang lebih berkualitas. Saya pertama mengenal karya mereka lewat Dara, sebuah film pendek yang menceritakan tentang seorang wanita muda yang membuka sebuah restoran dan ternyata seorang psikopat! Durasinya memang hanya 26 menit, tapi rasanya saya seperti dikejar-kejar anjing saking takutnya.
Lalu mereka pun membuat Dara versi panjang dengan judul Rumah Dara. Dan sekali lagi saya seperti dikejar anjing. Horror Slasher memang masih sangat jarang di Indonesia sini. Setau saya baru joko Anwar dengan Pintu terlarang yang sedikit bergenre slasher. Tapi kini muncul The Mo Brothers yang tampaknya akan menjadi duo Slasher maker Indonesia. Mereka hadir karena merasa Film Horror Indonesia sekarang dianggap sebagai quick entertainment yang bisa dibuat dengan asal-asalan. Dan menurut saya pribadi, mereka berhasil memberikan sesuatu yang berbeda. Keep on working guys!

(sumber http://bicarafilm.com/baca/2010/03/07/8-sutradara-indonesia.html)

Jumat, 08 Juni 2012

jadi artis serabutan

cuma teaser nya doang sih, tapi ini pertama kalinya gue main film. hahha. film pendek buat festival film. gue bisa main film ini awalnya ada senior gue dikomunitas 2 siang (komunitas film dikampus gue) dia ngeliat postur dan style gue mirip sama salah satu karakter di film yang mau dia buat. waktu itu gue masih gondrong kriting. hahahha. abis itu gue diundang ke SMA 3 Tangerang buat casting, kebetulan yang mau buat filmnya anak SMA 3. datenglah gue jam 3 sore. casting dulu dan akhirnya cocok. hahha. jadilah gue artis serabutan. pengalaman baru. masa mau jadi sutradara mulu, sekali-kali jadi artisnya dong. hahahha

Kamis, 07 Juni 2012

FILM tugas kampuuuuus



Di usianya yang baru 20-an tahun, Margareta Astaman atau Margie adalah seorang Country Editor sebuah kantor berita internasional, Asst. Vice President sebuah perusahaan Multinasional, dan Chief of Content pada sebuah perusahaan media internet. Namun ini bukan kisah suksesnya. Ia juga tidak ingin menulis otobiografi.

Margie hanya ingin berbagi cerita tentang proses meniti karier, dengan kaca mata ganda seorang anak muda berstatus fresh graduate yang berkesempatan menduduki jabatan manajerial eksekutif. Sekaligus ia ingin menunjukkan bahwa tidak perlu menunggu tua dulu untuk bermimpi jadi seorang pemimpin.


dan ternyata saya mendapatkan tugas dari dosen saya untuk membedah buku ini dan mempresentasikanya, al hasil saya membuat sebuat film pendek untuk mempresentasikan buku ini. mata kuliah creative thinking jadi gak boleh pake power pint presentasinya, harus lebih kreatif. hahahhah. 

5 Film Indonesa terbaik

Berkisah tentang perjuangan melawan tentara Belanda pada tahun 1947. Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu),Soerono - Zumi Zola, dan Marius (Darius Sinathrya) adalah lima kadet yang mengikuti latihan militer di sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah. Masing-masing mempunyai latar belakang, suku, dan agama yang berbeda. Suatu ketika, kamp tempat mereka berlatih diserang tentara Belanda. Seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius terbunuh. Mereka yang berhasil lolos, bergabung dalam pasukan gerilya di pedalaman Jawa. Disana,mereka menemui strategi untuk mengalahkan banyak pasukan Belanda.


Film ini adalah sebuah cerita mengenai sekelompok kadet heroik yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947.
Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu, dan konflik yang tajam dalam hal kepribadian, kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda, demi menyelamatkan para perempuan yang mereka cintai.
Para kadet ini terhubung dengan kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947. Menembus dalam ke hutan, mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga sekutu baru maupun yang potensial berkhianat: mata-mata kolonial dengan pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan; dan musuh lama yang bertanggung jawab atas intelijen Belanda.
Terkepung, baik oleh musuh dari luar maupun dari dalam, para pahlawan harus bersatu dan saling percaya karena mereka berjuang demi mengejar satu tujuan: Kemerdekaan


Setelah menyelesaikan misi yang berakhir tragis dengan kehilangan anggota kelompok ini, kesetiaan kelompok ini kembali diuji dengan mundurnya pimpinan mereka, Amir (Lukman Sardi) dari Angkatan Darat. Tanpa pemimpin dan dengan dirundung kesedihan karena kehilangan mereka, para kadet membawa dendam mereka dalam perjalanan misi mereka ke Bali tempat Dayan yang bisu (T. Rifnu Wikana) tinggal, untuk membalas dendam kepada Belanda. Mereka dikirim ke Bali untuk membunuh Kolonel Raymer (Michael Bell, aktor berbakat dari Inggris yang meninggal April lalu), yang telah membunuh keluarga Tomas (Donny Alamsyah) di awal trilogi ini. Tomas telah dipilih sebagai pemimpin baru dari kelompok kadet ini. Menghadapi meriam kapal perang Belanda, Marius yang playboy dan peminum (Darius Sinathrya) harus mengatasi rasa takutnya karena persaingannya dengan Tomas untuk memperebutkan Senja, seorang gadis berdarah biru (Rahayu Saraswati)
Sesampainya di Bali, kelompok taruna ini menyelamatkan Dayu (Ranggani Puspandya) dari kekejaman kelompok milisi KNIL Kolonel Raymer, tapi salah satu dari kelompok kadet ini hampir saja mati terbunuh. Saat teman mereka sedang berjuang antara hidup dan mati, kelompok kadet ini bertemu dengan pemimpin pemberontak bawah tanah Wayan Suta (Nugie). Tomas bentrok dengan pimpinan mereka terdahulu, Amir (Lukman Sardi) saat mereka merencanakan serangan terakhir untuk melawan milisi Raymer yang menimbulkan pertanyaan: Sejauh mana revolusi ini bisa menghancurkan kejahatan dan tetap mempertahankan idealismenya?

 
Di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang menjadi markas persembunyian para pembunuh dan bandit yang berbahaya. Sampai saat ini, blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tidak tersentuh, bahkan untuk perwira polisi yang paling berani sekalipun. Diam-diam di bawah kegelapan dan keheningan fajar, sebuah tim elit polisi penyerbu berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu apartemen persembunyian tersebut untuk menyergap gembong narkotik terkenal yang menguasai gedung tersebut. Tapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang pengintai membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu keluar diblokir. Terdampar di lantai enam dan tanpa jalan keluar, satuan khusus tersebut harus berjuang melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan tersebut.


Seorang laki-laki yang sedang berlibur dengan istri dan kedua anak mereka di sebuah kabin di hutan dikejutkan dengan kedatangan seorang tamu yang tak mereka undang. Sebelum dia itu menyadari apa yang terjadi, laki-laki itu mendapati dirinya terpisah dari keluarganya. Ketika dia mulai menemukan beberapa jam alarm yang tersebar di hutan itu, dia tiba-tiba harus berpacu dengan waktu jika ingin bertemu dengan keluarganya kembali. Sementara itu, di hutan juga sedang berlibur satu keluarga lain, yang mungkin berkaitan dengan keanehan yang sedang ia alami.